download 24 1 1

Sudah tahu seperti apa bebatuan karst di Yogyakarta? Sudah tahu bagaimana penampakan bebatuan karst ini waktu berpadu dengan air pegunungan? Trus, apa Dolaners sempat mencicip segarnya air pegunungan di Yogyakarta? Bila jawaban untuk semua pertanyaan ini adalah tidaklah, jadi mesti dolan ke Air Terjun Lepo. Berada di tempat Dlingo Bantul, air terjun ini akan membuat Dolaners betah, tidak pulang-pulang. Ingin tahu sebabnya? Yuk, lanjutin baca, deh.Konon, Air Terjun Lepo di Dlingo ini sama juga dengan Erawan Falls di Thailand. Cukuplah nih, tidak perlu jauh-jauh ke Thailand turut, Dolaners tinggal meluncur saja ke Yogyakarta.

download 24 1 1

http://keanu.hol.es/wisata/dagadu-jogja/

Dan bukan sekedar satu tempat, Dolaners. Air terjun yang sering disebut grojogan oleh penduduk sekelilingnya ini memiliki 3 air terjun dan 4 kolam alami yang bisa digunakan untuk berenang. Cukup membujuk, kan? Grojogan adalah ungkapan dalam Bahasa Jawa yang kira-kira berarti air terjun, tapi dalam ukuran mini. Maksudnya, tinggi air terjunnya tidak berapakah, tapi aliran airnya cukup deras. Dan memang deskripsi ini sama juga dengan Air Terjun Lepo, jadi tidak salah bila penduduk Dusun Pokoh menjelaskan Grojogan Lepo.

http://intuit.hol.es/wisata/bermain-sepeda-mengelilingi-alun-alun-kidul/

Kata Lepo sendiri ialah akronim dari Ledok Pokoh, yang bermakna lembah di Dusun Pokok, tempat di mana air terjun ini ada. Sering pun, arah wisata ini didapati jadi Air Terjun Ledok Pokoh.Waktu Dolaners mendekati tempat wisata ini, memang tidak tampak benar seperti lembah. Tapi akan terasa dari topografi jalan yang tetap alami penurunan waktu mendekati Air Terjun Lepo. Setibanya di tempat Air Terjun Lepo, Dolaners akan lihat beningnya air berwarna turquoise yang terkumpul dalam 4 kolam terpisah.

http://submitfree.esy.es/wisata/kedung-bendo/

Semasing kolam dipagari dinding batu kapur alami yang tampak demikian artistik, dan tersambung oleh tangga batu yang keliatannya telah ditata oleh pertolongan penduduk di tempat. Bila Dolaners kelupaan bawa juga baju ganti, cukup merendam kaki di kolam yang begitu dangkal, yang kedalamannya cuma sekitar 0,5 mtr..

READ  Sejarah Museum Malang Tempo Doeloe

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *