download 5

Berdasar pada survey Travelers Choice yang dikerjakan situs perjalanan TripAdvisor tahun 2014, dari 10 museum yang memperoleh penghargaan di Indonesia, Agung Rai Museum of Art atau ARMA dinobatkan menjadi pemenangnya. Tampilkan arsitektur tradisionil Bali yang dikelilingi taman-taman tropis, museum yang terdapat di Jalan Pengosekan, Ubud, Gianyar ini banyak memperoleh ulasan positif menjadi museum terfavorit.

download 5

https://mitraseo.hol.es/wisata/the-garden-bali/

Sah dibuka pada 9 Juni 1996, ARMA yang dibangun diatas tanah cantik seluas empat hektar ini banyak tampilkan lukisan serta seni instalasi karya beberapa seniman Indonesia serta seniman berkebangsaan asing. Koleksi lukisannya begitu beragam dari mulai yang tradisionil sampai kontemporer. Yang menarik dari museum ini ialah design tamannya yang memikat, dimana Anda bisa nikmati tanaman anggrek, kolam, air mancur, serta kafe yang nyaman di tengahnya sawah.

Pantai-Lovina-Bali

Benar-benar tidak menjemukan, kan? Agung Rai Museum of Art (ARMA) berada di rangking pertama dalam rincian 10 museum terpopuler di Indonesia. Museum ini terdapat di Jalan Raya Pengosekan Ubud, serta dibangun oleh Anak Agung Gde Rai, orang Bali yang menyimpan hidupnya untuk melestarikan seni serta budaya Bali. Arah pembangunan museum ini ialah menghimpun beberapa karya seni, dan meningkatkan serta melestarikan seni gambar, patung, tari, musik, serta bermacam-macam seni budaya lainnya.

Tari-Kecak-Bali

Diluar itu, museum ini menyiapkan fasilitas serta prasarana buat penduduk ditempat untuk pelajari beberapa ketrampilan artistik. Pada tanggal 9 Juni 1996, Agung Rai Museum of Art sah dibuka oleh Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro, Menteri Pendidikan serta Kebudayaan Republik Indonesia. Koleksi yang dipertunjukkan di museum ini cukuplah bermacam. Dari mulai yang bergaya tradisionil sampai kontemporer. Beberapa koleksi yang berada di museum ini termasuk juga lukisan Kamasan classic di kulit pohon, karya oleh seniman Batuan dari tahun 1930-an serta 1940-an, dan ada karya dari seniman Jawa era ke-19 yakni Raden Saleh serta Syarif Bustaman.

READ  Kampung pengrajin Desa Celuk

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *