download 21

Disamping utara Gianyar, ada satu situs arkeologi yang mengagumkan. Diantara area persawahan bertingkat dengan skema irigasi tradisionil subak, ada 10 candi yang dipahat pada dinding tebing batu pasir. Situs bersejarah bernama Candi Tebing Gunung Kawi ini termasuk juga dalam lokasi Banjar Penaka, Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar. Candi Tebing Gunung Kawi diprediksikan sudah dibuat semenjak pertengahan era ke-11 Masehi, pada saat dinasti Udayana (Warmadewa).

download 21

Pembangunan candi ini diprediksikan diawali pada saat pemerintahan Raja Sri Haji Paduka Dharmawangsa Marakata Pangkaja Stanattunggadewa (944-948 Saka/1025-1049 M) serta selesai pada pemerintahan Raja Anak Wungsu (971-999 Saka/1049-1080 M). Dalam Prasasti Tengkulak yang berangka tahun 945 Saka (1023 Masehi), ada info di pinggir Sungai Pakerisan ada satu kompleks pertapaan (kantyangan) bernama Amarawati. Beberapa arkeolog memiliki pendapat, Amarawati merujuk pada lokasi tempat Candi Tebing Gunung Kawi ini ada.

Artikel Terkait : http://seofriendly.logdown.com/posts/7820708-rental-mobil-di-bali-paling-murah-berpengalaman

Dengan tata letak, ke-10 candi menyebar di tiga titik. Lima salah satunya ada disamping timur Sungai Tukad Pakerisan, sesaat bekasnya menyebar di dua titik disamping barat sungai. Lima candi yang ada disamping timur sungai dipandang seperti sisi penting dari kompleks Candi Tebing Gunung Kawi. Di samping utara dari bagian barat Sungai Tukad Pakerisan, ada empat candi yang berderetan dari utara sampai ke selatan serta menghadap mengarah sungai.

Sedang, satu candi yang lain ada disamping selatan, kira-kira berjarak 200 mtr. dari ke empat candi barusan. Menurut riwayat, Raja Udayana serta permaisuri Gunapriya Dharmapatni mempunyai tiga anak, yakni Airlangga, Marakata, serta Anak Wungsu. Sang sulung, Airlangga, lalu diangkat jadi Raja Kediri menukar kakeknya, Mpu Sendok.

READ  Sejuknya Air Terjun Tegenungan Gianyar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *