Bertandang ke Desa Kamasan Klungkung dapat jadi pengalaman yang menarik dalam habiskan saat liburan Anda di Bali. Desa Kamasan mempunyai pesona keindahan yang begitu unik. Bukan sebab indahnya panorama alam yang berada di sana, akan tetapi keelokan seni tradisionil sebagai keunikan Desa Kamasan. Bertandang ke Desa Paket, Anda akan disajikan kejadian keindahan seni yang terbentuk dalam lukisan wayang. Kesenian dalam balutan lukisan wayang ini telah mendarah daging hingga mempunyai corak serta keunikan yang tidak didapati dalam tempat lainnya.
Artikel Terkait : http://bloggerseo.hol.es/wisata/pura-besakih/
Tidak cuma seni gambar wayang, di Desa Kamasan Klungkung ikut berkembang seni tari, seni ukir, seni musik dan kerajinan perak serta emas. Kelebihan Lukisan Wayang Desa Kamasan Klungkung Lukisan wayang dari Desa Kamasan ini mempunyai detil yang unik serta mempunyai pesan dalam tiap-tiap gambar yang dilukis. Umumnya ambil narasi dari cerita Ramayana, Kitab Arjuna Wiwaha, Mahabarata atau Kitab Sutasoma. Beberapa seniman di Kamasan begitu ahli dalam pekerjaan seni mereka. Hasil ukiran atau lukisan wayangnya terlihat demikian prima, dengan aplikasi warna yang menarik.Salah satunya aplikasi lukisan wayang Kamasan bisa diketemukan di Taman Gili Kerta Gosa, Klungkung. Yang manakah Taman Gili Kerta Gosa itu adalah peninggalan bersejarah dari Kerajaan Klungkung.
Artikel Terkait : http://alifbatasa.hol.es/wisata/puri-agung-tabanan/
Menurut sejarahnya, makna Kamasan berarti benih yang bagus. Semenjak dulu desa ini telah populer akan pengrajinnya yang diketahui menjadi “pandai mas”. Pada tahun 1380-1651 ketrampilan beberapa pengrajin di Desa Kamasan ini digunakan oleh Raja Ida Dalam untuk bikin bermacam kerajinan lukisan serta ukiran dari emas serta perak. Hasil karya seni itu bahkan juga dipakai untuk perhiasan di Keraton Suweca Linggaarsa Gelgel. Bahkan juga seni gambar wayang ikut dipakai menjadi hiasan dalam beberapa dekorasi seperti umbul-umbul, kain hiasan (parba serta ider-ider), atau menjadi pelengkap pada dekorasi pura atau bangunan dalam komplek keraton.
Artikel Terkait : http://shieldsclass.com/mw/index.php/User_talk:Sewamobilbali
Desa Kamasan berdiri di tempat seluas 249 hektar serta terdiri dari 10 Banjar. Umumnya pelukis wayang tinggal di Banjar Sangging, sedang beberapa pengrajin berada di Banjar Pandemas. Wisatawan yang hadir dapat juga melihat proses melukis atau pengrajin yang tengah kerja. Bahkan juga beberapa pengrajin ini tidak terasa kegiatan mereka terganggu oleh kehadiran wisatawan. Dengan suka hati mereka melayani serta menjawab pertanyaan bila memang benar ada beberapa hal yang ditanyakan oleh wisatawan. Dengan berikut, sekurang-kurangnya wisatawan bisa memahami bagaimana proses satu karya seni bisa terbentuk.