Jalan raya di jalan raya Parangtritis ramai lancar di hari minggu siang itu. Saya ada di shuttle bus bersama dengan rombongan peserta lari yang akan kembali dari venue lomba Pantai Depok ke arah Malioboro, selesai ikuti Coast to Coast Night Trail Ultra Run yang diawali pada pada Sabtu malam serta tuntas Minggu siang. Keadaan badan yang kecapekan membuat sejumlah besar peserta tertidur cukuplah pulas. Di KM 8.5, saya turun dari bus.
Artikel Terkait : http://tokoiklan.web.id/wisata/gardu-pandang-pinus-asri/
Saya menanti beberapa waktu di emperan rumah masyarakat di tepi jalan, sampai pada akhirnya satu becak motor melintas serta saya hentikan. Satu nama homestay saya ucap, akan tetapi bapak pengemudi becak motor tidak tahu dengan persis tempat homestay. Dengan pertolongan Google Maps di gawai yang saya aktifkan, kami masuk ke jalan desa serta datang di tempat yang berjarak 500-an mtr. saja dari jalan raya.
Artikel Terkait : http://bloggerseo.hol.es/wisata/pantai-ngrumput/
Omah Tembi Homestay tempat saya bermalam ada di lokasi Desa Wisata Tembi. Persisnya di Dusun Tembi, Desa Timbulharjo, Sewon Bantul yang ada di timur jalan raya Parangtritis. Bangunan ciri khas jawa jadi ciri penting homestay. Rumah beratap limasan dengan dinding serta pintu kayu berpelitur warna coklat. Satu teras ada dibagian depan mempunyai seperangkat meja serta kursi yang memiliki bahan kayu berwarna coklat.
Artikel Terkait : http://demamseo.hol.es/wisata/gunung-ijo-kulonprogo/
Satu gentong tanah liat ada di sudut teras, yang digunakan menjadi tempat sampah. Lantai dari ubin memiliki ukuran 20 x 20 sentimeter berwarna kelabu, yang seringkali dipakai pada rumah-rumah desa tahun 80-an. Masuk ke sisi dalam, ada pula dua kursi serta satu meja kayu. Di belakangnya ada satu tempat tidur dengan seprei berwarna putih. Saya selekasnya bersihkan badan di kamar mandi, lantas membaringkan diri untuk melunasi hutang tidur semenjak hari Sabtu tempo hari.