Satu kebiasaan atau ritual keagamaan unik berusia beberapa ratus tahun diselenggarakan di Pura Agung Petilan, Desa Kesiman, Kota Denpasar, Bali, Selasa (1/6). Dalam upacara yang dimaksud ngerebong ini, beberapa puluh masyarakat alami kerauhan atau kesurupan massal. Beberapa puluh masyarakat yang kesurupan lalu dipegang oleh bagian keluarga atau partnernya. Bersama dengan beberapa ribu masyarakat yang lain mereka lantas melingkari bangunan Wantilan Pura sekitar 3x bersimpangan dengan arah jarum jam.
Artikel Terkait : https://www.gwinnettdailypost.com/users/profile/balitour/
Ngerebong ialah bentuk sukur pada Ida Sang Hyang Widhi atau Tuhan Yang Esa sekaligus juga menetralkan roh atau kemampuan jahat supaya tidak mengganggu umat manusia. Melalui upacara ini masyarakat desa yakin akan dikasih keselamatan terlepas dari wabah serta musibah.Dengan tempat yang gampang dijangkau dari pusat-pusat pariwisata seperti Kuta, Nusa Dua, Jimbaran bahkan juga dari Ubud (cuma perlu seputar 45 menit berkendara), Desa Kesiman mempunyai satu ritual unik bernama Ngerebong.
Artikel Terkait : http://master-seo.over-blog.com/2018/10/biaya-melihat-lumba-lumba.html
Ngerebong diselenggarakan di Pura Pengerebongan, desa Kesiman, Denpasar – Bali, diselenggarakan tiap-tiap 210 hari, persisnya 8 hari setelah Hari raya Kuningan. Arah dari kebiasaan ini ialah untuk mengawasi kesetimbangan alam serta spiritual. Upacara Ngerebong ini dengan diawali lakukan persembahyangan bersama dengan pada siang hari, lalu masyarakat mengarak barong serta rangda melingkari ‘wantilan’ (seperti pendopo) sekitar 3 kali sekalian disertai gamelan. Saat melingkari wantilan itu banyak masyarakat yang akan kerasukan atau kesurupan roh halus.
Artikel Terkait : http://socialbookmark.hol.es/wisata/garuda-wisnu-kencana-bali/
Ada yang mengeram, berteriak, menangis serta menari. Serta yang sangat mendebarkan ialah waktu mereka lakukan adegan beresiko, mereka minta keris untuk ditancapkan ke badan. Anehnya, seakan kebal, tidak satupun mereka yang terluka! Sebab diadakan di ruang pura, jadi pengunjung mesti kenakan pakaian sopan dengan kenakan sarung. Serta wanita yang tengah hadir bulan dilarang masuk. Berani melihat?